Senin, 07 Desember 2015

FADHAIL AL-QUR'AN TENTANG TAHFIZ DAN TADABBUR

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Fadhail Al Quran Tahfiz dan Tadabbur” tepat pada waktunya.
            Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an. Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ulumul Qur’an. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.


Martapura, Oktober 2015
                                                                  
                                                                     Kelompok 4








BAB I

PENDAHULUAN

Al Qur'an adalah kalam Allah yang berupa mukjizat yang diturunkan oleh-Nya kepada manusia, melalui Jibril, dengan perantara Rasul terakhir, Muhammad, berfungsi utama sebagai petunjuk manusia sebagai mahluk psikofisik yang bernilai ibadah. Diantara keistimewaan Al- Qur’an adalah ia merupakan kitab yang dijelaskan dan dimudahkan untuk di hafal. Al- Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al- Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas), bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

                                 1.         Bagaimana Pengertian Tahfidz Qur’an ?
                                 2.         Bagaimana Keutamaan-keutamaan Menghafal Al-Qur’an ?
                                 3.         Bagaimana Pengertian Tadabbur ?
                                 4.         Bagaimana Keutamaan Tadabbur Al-Quran ?
                                                                
                                 1.         Memahami Pengertian Tahfidz Qur’an
                                 2.         Memahami Keutamaan-keutamaan Menghafal Al-Qur’an
                                 3.         Memahami Pengertian Tadabbur
                                 4.         Memahami Keutamaan Tadabbur Al-Quran

Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni dengan mengumpulkan buku-buku yang menyangkut tentang permasalahan yang dibahas sehingga selesailah makalah ini.


BAB II

PEMBAHASAN

                         1.            Pengertian Tahfidz
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. Yaitu tahfidz yang berarti menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab hafidza-yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.[1]
Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul Rauf definisi menghafal adalah “proses mengulang sesuatu baik dengan membaca atau mendengar. ” Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal.[2]
Seseorang yang telah hafal Al-Qur’an secara keseluruhan di luar kepala, bisa disebut dengan juma’ dan huffazhul Qur’an. Pengumpulan Al-Qur’an dengan cara menghafal (Hifzhuhu) ini dilakukan pada masa awal penyiaran agama Islam, karena Al-Qur’an pada waktu itu diturunkan melalui metode pendengaran. Pelestarian Al-Qur’an melalui hafalan ini sangat tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Allah berfirman QS. Al A’raaf 158:
@è% $ygƒr'¯»tƒ ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î) $·èŠÏHsd Ï%©!$# ¼çms9 ہù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ¾ÇósムàMÏJãƒur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î/


Ï&Î!qßuur ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$# Ï%©!$# ÚÆÏB÷sム«!$$Î/ ¾ÏmÏG»yJÎ=Ÿ2ur çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 šcrßtGôgs? ÇÊÎÑÈ
158.  Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".

Rasulullah amat menyukai wahyu, Ia senantiasa menunggu penurunan wahyu dengan rasa rindu, lalu menghafal dan memahaminya, persis seperti dijanjikan Allah.

Allah berfirman QS. Al-Qiyamah 17:
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ 
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

Oleh sebab itu, Ia adalah hafidz (penghafal) Qur’an pertama merupakan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya. Setiap kali sebuah ayat turun, dihafal dalam dada dan ditempatkan dalam hati, sebab bangsa arab secara kodrati memang mempunyai daya hafal yang kuat. Hal itu karena pada


dilakukan dengan catatan hati mereka. umumnya mereka buta huruf, sehingga dalam penulisan berita-berita, syair-syair dan silsilah mereka dilakukan dengan catatan hati mereka.[3]

                         2.            Pengertian Qur’an
Al-Qur’an ialah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya, menurut harfiah, Qur’an itu berarti bacaan.[4]
Sedangkan secara terminologi Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai mukjizat yang tertulis dalam lembaran-lembaran, yang diriwayatkan secara mutawattir, dan membacanya merupakan ibadah.
QS. Al-Qiyamah:17-18
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
             Setelah melihat pengertian tahfidz/menghafal dan Al-Qur’an diatas dapat disimpulkan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.


diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.
Terlebih dahulu kamu membaca ayat yang ingin dihafal, kemudian membacanya sendiri berulang-ulang sambil melihat mushaf Al-Qur’an. setelah itu, kemudian kamu dapat memilih cara/metode menghafal berikut ini:
                         1.            Metode tasalsuli (menghafal secara berantai), yaitu menghafal satu halaman Al-Qur’an dengan cara menghafal satu ayat sampai hafal dengan lancar, kemudian pindah ke ayat kedua sampai benar-benar lancar, setalah itu, gabungkan ayat 1 dengan ayat 2 tanpa melihat mushaf. Jangan berpindah ke ayat selanjutnya kecuali ayat sebelumnya lancar, begitu juga seterusnya ayat ketiga sampai satu halaman, kemudian gabungkan dari ayat pertama sampai terakhir.
                         2.            Metode jam’ii (menghafal secara menggabungkan), yaitu menghafal satu halaman Al-Qur’an dengan cara menghafal satu ayat sampai lancar, kemudian bepindah ke ayat kedua, setelah ayat kedua lancar berpindah ke ayat ketiga, begitu juga seterusnya sampai satu halaman. Kemudian setelah dapat mengahafal satu halaman, menggabungkan hafalan dari ayat pertama sampai terakhir tanpa melihat mushaf.
                         3.            Metode muqsam (menghafal dengan cara membagi-bagi), yaitu menghafal satu halaman Al-Qur’an dengan cara membagi-bagi menjadi beberapa bagian, setiap bagian itu menghafalnya secara tasalsul (mengulangi dari awal), setelah tiap-tiap bagian telah sempurna (satu halaman) dihafal, kemudian disatukan/digabungkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya sampai seluruh bagian dapat digabungkan tanpa melihat mushaf  . Metode ini pertengahan antara metode tasalsul dan jam’ii.


Ketiga ini dianggap yang paling mudah, tidak terlalu memberatkan seperti halnya metode tasalsuli, akan tetapi ketiga metode ini bukanlah metode yang mesti dilakukan oleh setiap orang karena setiap metode ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ini tergantung pada pribadi masing-masing mana yang dianggap bagus dan cocok diterapkan, atau bahkan keluar dari ketiga metode diatas, maka terapkanlah cara yang memberikan kemudahan dalam menghafal karena setiap orang memiliki potensi menghafal yang berbeda-beda dan memiliki keluangan waktu yang tidak sama. Tujuan dari metode itu adalah untuk mencapai hafalan yang baik.
Diantara keutamaan-keutamaan dari mengahafal Al-Qur’an itu adalah sebagai berikut:
1.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Al-Ankabut ayat 48-49:
$tBur |MZä. (#qè=÷Fs? `ÏB ¾Ï&Î#ö7s% `ÏB 5=»tGÏ. Ÿwur ¼çmÜèƒrB šÎYŠÏJuÎ/ ( #]ŒÎ) z>$s?ö^w šcqè=ÏÜö6ßJø9$# ÇÍÑÈ ö@t/ uqèd 7M»tƒ#uä ×M»oYÉit/ Îû Írßß¹ šúïÏ%©!$# (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# 4 $tBur ßysøgs !$uZÏF»tƒ$t«Î/ žwÎ) šcqßJÎ=»©à9$# ÇÍÒÈ  
48. dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).


49. sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu[1156]. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.
[1156] Maksudnya: ayat-ayat Al Quran itu terpelihara dalam dada dengan dihapal oleh banyak kaum muslimin turun temurun dan dipahami oleh mereka, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengubahnya.
2.      Hafal Al-Qur’an menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat. Hadits Nabi menjelaskan:
Artinya:”Dari Abu Darda RA. sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:”Barangsiapa yang hafal 10 ayat awal dari surat Al-Kahfi niscaya dia akan dijaga dari  fitnah Dajjal”. Dalam riwayat lain: ( 10 akhir surat Al-Kahfi).
Ayat diatas, menjelaskan bahwa orang yang hafal 10 awal atau akhir dari surat Al-Kahfi akan diselamatkan dari fitnah yang terbesar di dunia yaitu fitnah Dajjal. Maka jelas orang yang menghafal Al-Qur’an akan selalu dijaga dan diselamatkan oleh Allah dari segala kejelekan-kejelakan manusia, Apalagi kalau sampai hafal Al-Qur’an 30 juz.
Orang hafal Al-Qur’an akan selamat dari api neraka. Sebagaimana hadits Nabi:
Artinya:”Seandainya Al-Qur’an ini dibuat dari kulit kemudian dilemparkan (kulit tersebut) ke dalam api neraka niscaya tidak akan terbakar”.(H.R.Ahmad) dan Abu Umamah berkata:”Bacalah Al-Qur’an dan sungguh mushaf-mushaf Al-Qur’an yang menggantung pada hatimu tidak akan menipumu, karena Allah tidak akan menyiksa hati yang tersimpan di dalamnya ayat Al-Qur’an”.
3.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu berada di barisan paling depan/paling dahulu di dunia dan akhirat. Sebagaimana hadits Nabi SAW yang berbunyi:
Artinya:”Dari Umar bin Khattab R A., sesungguhnya Nabi SAW. bersabda:”Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an ini, dan merendahkan yang lainnya”.
4.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu memperoleh derajat tinggi di syurga. Sesuai hadits Nabi SAW:
Artinya:”Dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash RA. berkata:”Rasulullah SAW. bersabda:”Dikatakan kepada orang yang hafal Al-Qur’an, bacalah Al-Qur’an! lembutkanlah!, dan bacalah dengan tartil, sebagaimna kamu melakukannya ketika di dunia, karena kedudukanmu (di akhirat) di akhir ayat yang kamu baca”.
Dalam hadits lain dijelaskan:
Artinya:”Orang yang pandai membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia (di syurga) dan orang yang membaca Al-Qur’an dan terbata-bata ketika membacanya, dan mengalami kesulitan maka baginya dua pahala”.
5.      Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat bagi orang yang membaca, menghafal dan mengamalkannya. Sebagaimana hadits Nabi:
Artinya:”Bacalah Al-Qur’an karena dia akan menjadi syafat (penolong) di hari kiamat bagi orang yang membacanya”.







Tadabbur adalah salah satu cara untuk memahami Al-Qur’an. Kitab-kitab Tafsir yang kita kenal dan kita baca sekarang adalah hasil usaha yang optimal dari para ulama dalam mentadabburi dan memahami Aquran.
Tadabbur menurut bahasa berasal dari kata دبــر yang berarti menghadap, kebalikan membelakangi. Tadabbur menurut ahli bahasa Arab adalah الـتـفـكّـر memikirkan. Maka, tadabbur bisa berarti memikirkan akibat dari sesuatu atau memikirkan maksud akhir dari sesuatu. Sedangkan, tadabbur menurut istilah adalah “penelaahan universal yang bisa mengantarkan kepada pemahaman optimal dari maksud suatu perkataan “.
Tadabbur adalah perenungan yang menyeluruh yang menghubungkan kepada maksud sebuah ungkapan dan makna-makna yang mendalam .[5]
DenganTadabbur maka seluruh isi Al Quran itu bisa memberikan pengaruh, memberikan kesan di setiap waktu dan kondisi apapun selama allah menghendaki hal tersebut.[6]
Ibnu Taimiyah berkata : ” Barangsiapa yang tadabur al Quran untuk mendapatkan petunjuk dariNya maka jalan kebenaran akan menjadi jelas baginya ”)
Al Qurthubi berkata : ” Apabila seorang hamba mendengarkan ayat-ayat Kitabullah dan sunnah Nabi dengan niat yang benar sesuai dengan yang diridhai oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya sebagaimana lazimnya dan menjaduikan dalam hatinya cahaya ”
Ibnu Masud : ” Sesungguhnya al Quran itu adalah perjamuan Allah, makaa ambillah semampu kalian….sesungguhnya hati yang tidak ada sedikitp[un al Quran adalah hati yang rusak seperti rusaknya rumah yang tidak berpenghuni
 Ibnu masud juga berkata : ” Sesungguhnya hati ini ibarat wadah, maka isilah ia dengan Al Quran dan jangan isi dengan yang lain
Ibnu Abbas : Saya membaca surah al baqarah, surah Ali Imran, dengan mentadabbur ayat-ayatnya lebih baik daripada aku membaca sampai khatam tanpa mentadabbur ayat-ayatnya
Tadabbur (penelaahan) Al-Qur’an diperintahkan oleh Allah swt dan ini adalah salah satu cara berinteraksi (ta’amul) dengan Al-Qur’an. Allah berfirman pada surat As Shaad : 29
ë=»tGÏ. çm»oYø9tRr& y7øs9Î) Ô8t»t6ãB (#ÿr㍭/£uÏj9 ¾ÏmÏG»tƒ#uä t©.xtFuŠÏ9ur (#qä9'ré& É=»t6ø9F{$# ÇËÒÈ  
29. ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
                        Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah menurunkan Alquran kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya. Alquran itu adalah kitab yang sempurna mengandung bimbingan yang sangat bermanfaat kepada umat manusia. Bimbingan itu menuntun agar hidup sejahtera di dunia dan berbahagia di akhirat. Dengan merenungkan isinya, manusia akan menemukan cara-cara mengatur kemaslahatan hidup di dunia. Tamsil ibarat dan kisah dari umat terdahulu menjadi pelajaran dalam menempuh


tujuan hidup mereka dan menjauhi rintangan dan hambatan yang menghalangi. Alquran itu diturunkan dengan maksud agar direnungkan kandungan isinya, kemudian dipahami dengan pengertian yang benar, lalu diamalkan sebagaimana mestinya. Pengertian yang benar diperoleh dengan jalan mengikuti petunjuk-petunjuk Rasul, dengan dibantu oleh Ilmu Pengetahuan yang dimiliki, baik yang berhubungan dengan bahasa ataupun yang berhubungan dengan perkembangan kemasyarakatan. Begitu pula dalam mendalami petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam kitab itu, hendaknya dilandasi tuntunan Rasul serta berusaha untuk menyemarakkan pengalamannya dengan ilmu pengetahuan hasil pengalaman dan pemikiran mereka.
Untuk memberikan pengertian yang lebih terperinci mengenai pengertian ayat ini baik kiranya dikemukakan pendapat Hasan Basry.
“Banyak hamba Allah dan anak-anak yang tidak mengerti makna Alquran, walaupun telah membacanya di luar kepala. Mereka ini hafal betul hingga tak satupun huruf yang ketinggalan. Mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan Alquran itu hingga salah seorang di antara mereka mengatakan. “Demi Allah saya telah membaca Alquran, hingga tak satu hurufpun yang kulewatkan.” Sebenarnyalah orang demikian itu telah melewatkan Alquran seluruhnya, karena pengaruh Alquran tak tampak pada diri orang itu, baik pada budi pekertinya maupun pada perbuatannya. Demi Allah apa gunanya ia menghafal setiap hurufnya, selama mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan Allah. Mereka itu bukan ahli hikmah dan ahli Pemberi pengajaran. Semoga Allah tidak memperbanyak jumlah orang yang seperti itu”.
Allah berfirman pada surat Muhammad:24
Ÿxsùr& tbr㍭/ytGtƒ šc#uäöà)ø9$# ôQr& 4n?tã A>qè=è% !$ygä9$xÿø%r& ÇËÍÈ
   24. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran atau kah hati mereka terkunci?
Tadabur Al-Quran adalah perenungan dan pencermatan ayat-ayat Al-Quran untuk tujuan difahami, diketahui makna-maknanya, hikmah-hikmahnya serta maksudnya.
Banyak orang yang mempersulit diri sendiri dari mentadaburi Al-Quran secara langsung, ada yang beranggapan bahwa “Al-Quran hanya dapat difahami oleh kalangan ulama saja!!”, padahal tidak demikian, Al-Quran dapat difahami oleh siapapun yang mau & berusaha memahaminya.
Allah berirman:

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qomar:17)

                       1.         Memperoleh Pahala Berlipat Ganda
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan. Sedangkan kebaikan dibalas dengan sepuluh kali kelipatannya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR At-Tirmidzi)
                       2.         Bersanding dengan Malaikat yang Mulia
Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang mahir dalam Al-Qur’an bersama-sama dengan Malaikat yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan gagap dan dia kesulitan dalam membacanya, dia mendapat dua pahala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
                       3.         Memperoleh Syafaat dari Al-Qur`an
Abu Umamah Al-Bahili berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Bacalah Al-Qur`an. Karena pada Hari Kiamat ia akan datang memberi syafaat bagi pembacanya.” (HR. Muslim)

                       4.         Al-Qur`an adalah Hidangan Allah
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Al-Qur`an adalah hidangan Allah. Maka terimalah hidangan-Nya semampu kalian. Sesungguhnya Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat, cahaya yang menerangi, obat yang bermanfa’at, menjaga orang yang berpegang kepadanya dan menyelamatkan orang yang mengikutinya. Ia (al-Qur’an) tidak melenceng sehingga di caci maki, tidak bengkok sehingga diluruskan, tidak akan pernah habis keajaibannya, tidak rusak dikarenakan oleh banyaknya bantahan—bacalah, sesungguhnya Allah—akan mengganjar kalian karena telah membacanya. Setiap huruf adalah sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim adalah satu huruf, akan tetapi (masing-masing) Alif, Lam, dan Mim (adalah satu huruf).” (HR Al-Hakim)
                       5.         Menuntun Jalan Menuju Surga
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Qur`an akan menjadi sesuatu yang memberi syafaat dan syafaatnya diterima. Menjadi pejalan dan membenarkan. Barangsiapa yang meletakkan Al-Qur`an di hadapannya, maka Al-Qur`an akan menuntunnya ke surga; Dan barangsiapa yang meletakkan Al-Qur`an di belakang punggungnya, maka Al-Qur`an akan menggiringnya ke dalam neraka.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
                       6.         Menjadi Tombo Ati
Seorang ulama mengatakan bahwa tombo ati (obat penyakit hati) ada lima: yaitu membaca Al-Qur`an sekaligus mentadabburinya, shalat tahajjud, dzikir di malam hari, perut yang lapar, dan bersahabat dengan orang-orang saleh. Selain keutamaan di atas, dengan mentradisikan membaca dan mentadabburi Al-Qur`an akan membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur`an. Hal tersebut merupakan salah satu cara agar kita bisa


menteladani Rasulullah saw, karena akhlak beliau—sebagaimana dikatakan oleh Sayyidah Aisyah—adalah Al-Qur`an.































BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengertian Tahfidz : Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. Yaitu tahfidz yang berarti menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab hafidza-yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.
Setelah melihat pengertian tahfidz/menghafal dan Al-Qur’an diatas dapat disimpulkan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.
Pengertian Qur’an : Al-Qur’an ialah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya, menurut harfiah, Qur’an itu berarti bacaan.
Diantara keutamaan-keutamaan dari mengahafal Al-Qur’an itu adalah sebagai berikut:
1.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berilmu.
2.      Hafal Al-Qur’an menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat.
3.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu berada di barisan paling depan/paling dahulu di dunia dan akhirat.
4.      Orang yang hafal Al-Qur’an itu memperoleh derajat tinggi di syurga.
5.      Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat bagi orang yang membaca, menghafal dan mengamalkannya.


Pengertian Tadabbur : Tadabbur adalah salah satu cara untuk memahami Al-Qur’an. Kitab-kitab Tafsir yang kita kenal dan kita baca sekarang adalah hasil usaha yang optimal dari para ulama dalam mentadabburi dan memahami Aquran.
                       1.         Memperoleh Pahala Berlipat Ganda
                       2.         Bersanding dengan Malaikat yang Mulia
                       3.         Memperoleh Syafaat dari Al-Qur`an
                       4.         Al-Qur`an adalah Hidangan Allah
                       5.         Menuntun Jalan Menuju Surga
                       6.         Menjadi Tombo Ati
Tadabur Al-Quran adalah perenungan dan pencermatan ayat-ayat Al-Quran untuk tujuan difahami, diketahui makna-maknanya, hikmah-hikmahnya serta maksudnya.


















Abdul karim Lahim Khalid, Kunci tadabur Al Quran.
Aziz, Abdul, Rauf. 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah.     Bandung: PT Syaamil Cipta Media. Cet. 4
Maidani, Qawaid Tadaburi Amsal likitabillah.
Manna’, Khalil, Al-Qattan. 2012. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Surabaya: Halim         Jaya.
Mahmud, Yunus. 1990. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hida karyaAgung.
Nasrudin, Razak. 1997. Dienul Islam. Bandung: PT. Alma’arif.





[1]  Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: HidakaryaAgung, 1990), h. 105            
[2] Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah, (Bandung: Pt Syaamil Cipta
   Media, 2004), Cet. 4, h. 49                                  
[3] Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Surabaya: Halim Jaya, 2012), h. 179-180
[4] Nasrudin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Alma’arif, 1997), h. 86
[5] Al Maidani, Qawaid Tadaburi Amsal likitabillah. h .10
[6] Khalid Abdul karim Lahim, Kunci tadabur Al Quran, h.35.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar