Sabtu, 27 Februari 2016

Sejarah Islam Masuk Kemalaysia dan SINGAPURA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  SEJARAH  PERADABAN ISLAM DI MALAYSIA
Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18. Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malayapada tahun
1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.
SingapuraSarawakBorneo Utara, dan Federasi Malaya bergabung membentuk
Malaysia pada 16 September 1963. Tahun-tahun permulaan persekutuan baru diganggu
oleh konflik militer dan keluarnya Singapura pada 9 Agustus 1965. [1]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru. Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di   dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi Penghasil
timahkaret dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman  terbesar di dunia.

Malaysia merupakan negara yang mempunyai peranan strategis di kawasan Asia  Tenggara pada khususnya dan dunia pada umumnya. Di samping berada pada kedudukan geografik yang menjadi laluan perdagangan antara bangsa sejak zaman dahulu. Negara Malaysia adalah negara berkembang dan masih digolongkan pada negara yang berpenghasilan menengah kebawah, tetapi beberapa sektor mendapat  prestasi dunia yang telah dicapai Malaysia, selain itu posisi mata uang ringgit cukup tangguh.

Terletak di semanjung Malaka Asia Tenggara Malaysia yang ibu kotanya Kuala lumpur mempunyai luas wilayah 332.370 Km2 atau 2,5 kali pulau Jawa. Sebagian besar wilayahnya mempunyai luas  wilayah berada 1.036 Km menyeberangi laut China selatan tepatnya di utara pulau Kalimantan dan lainnya ada di pulau Penang. Pada tahun 2002 jumlah penduduk Malaysia berkisar 22.229.040,  bahasa resminya bahasa Melayu. Sedangkan agama mayoritas Islam (53 %), Budha (17 %), KongFu Chu, Tao, Chinese (11 %), Kristen (8,6 %) dan Hindu (7 %). [2] Namun data yang terakhir penulis temukan bahwa sejalan dengan waktu perkembangan jumlah penduduk dan penganut agama semakin meningkat dengan  rata-rata 2,0 %.

Geografi daerah Malaysia : 329.748 kiometer persegi (127.315 mil persegi) agak lebih besar dari Meksiko, Ibukota Kuala Lumpur, kota-kota lainnya, Penang, Ipoh, Malaka, Johor Baru, Shah Alam, Klangtan, Kucing, Kota inabalu, Kota Baru, Kuala Trengganu, Petaling Jaya. Malaysia dengan penduduk tahun 2008 populasinya 27,5 juta jiwa, laju pertumbuhan 2,0 % kelompok etnis terdiri atas : melayu 53 %, cina 26 %, asi 11,8 %, indian 7,7 % lainya 1,2 %. Bahasa terdiri bahasa melayu resmi, cina dialek macam, inggris, tamil, asli.

Malaysia terdiri dari dua bagian, Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat merupakan sebuah semananjung yang tepanjang di dunia, di bagian tengahnya membujur pegunungan dari utara ke selatan. Pegunungan tersebut tediri dari beberapa rangkaian sejajar. Daratan rendah utama adalah daratan rendah Kedah di utara, daratan rendah Selangor di Barat, daratan rendah Johor di Selatan dan daratan rendah  Kelantang dan Pahang di Pantai Timur, daratan rendah di pantai Timur makin ke Selatan makin melebar. [3]


Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan oleh Laut Cina Selatan Malaysia berbatasan dengan ThailandIndonesiaSingapuraBrunei, dan Filipina. Malaysia terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropisKepala negara Malaysia adalah Yang di Pertuan Agong(Raja) dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminister.

Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa - Malaysia dan India - Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing - masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.

Penduduknya sebagian besar  atau 61 % terdiri dari suku Melayu pribumi, pendatang terdiri dari orang muslim dan non Muslim yaitu orang muslim dari Indonesia (Minangkabau, Jawa, Banjar, Bugis, Aceh, Mandailing) dan orang muslim dari India, Cina, Pakistan, Persia dan Turki, Sedangkan orang non muslim adalah Cina dan India. Mayoritas penduduknya adalah muslim Suni pengikut Mazhab Syafií, Islam agama resmi.

      2.2  Proses Masuknya Islam di Malaysia

Sejarah masuknya Islam di Malaysia tidak bisa terlepas dari kerajaan-kerajaan Melayu, jauh sebelum datangnya Inggris di kawasan tersebut. Sebab kerajaan ini dikenal dalam sejarah sebagai Kerajaan Islam, dan oleh pedagang Gujarat melalui daerah kerajaan tersebut mendak wahkan Islam ke Malaysia pada sekitar abad kesembilan[4]. ]

Dari sini kemudian dipahami bahwa Islam sampai ke Malaysia belakangan ketimbang sampainya Islam di Indonesia yang sudah terlebih dahulu pada abad ketujuh. Berdasarkan keterangan ini, maka asal usul masuknya Islam ke Malaysia berdasar pada yang dikemukakan Azyumardi Azra bahwa Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Sebelum Islam datang wilayah Asia Tenggara, Malaysia adalah berada di jalur perdagangan dunia yang menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan India dengan wilayah China, dan dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting[5]. Maka tidak heranlah jika wilayah ini juga menjadi pusat bertemunya berbagai keyakinan dan agama (a cross-roads of religion) yang berinteraksi secara kompleks[6].

Agama dan keyakinan itu pun telah mempengaruhi susunan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di wilayah ini. Menurut Prof. DR. Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) bahwa ada tiga isu masuknya Islam di Malaysia yaitu :
Isu pertama, Islam masuk ke Malaysia pada abad pertama Hijrah dibawa oleh para pedagang India, Persia, dan juga Arab melalui suatu proses damai dan secara cepat diterima oleh masyarakat kerana mampu berbaur dengan adat dan kebudayaan masyarakat tempatan.
Isu kedua para penyebar Islam tersebut menurut T. W. Arnold.  tidak datang sebagai penakluk dengan menggunakan kekuatan pedang untuk menyebarkan Islam, sebagaimana yang terjadi di wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika. Mereka juga tidak menguasai hak-hak penguasa tempatan untuk menekan rakyat, sebaliknya mereka hanya sebagai pedagang yang memanfaatkan kepintaran dan peradaban mereka yang lebih tinggi untuk kepentingan penyebaran Islam dengan memperkenalkan toleransi dan persamaan antara manusia. Bagi penganut Hindu, yang agama mereka mengajarkan sistem kasta dalam masyarakat, agama Islam yang baru mereka kenali adalah umat menarik perhatian, khususnya di kalangan pedagang yang cenderung kepada orientasi kosmopolitan[7],  itulah sebabnya penerimaan orang Melayu terhadap agama Islam adalah berkait erat dengan keluhuran agama tersebut.
Isu ketiga suatu proses perubahan kebudayaan tidak akan berlaku jika tidak ada titik-titik kesamaan yang saling menghubungkan, begitu juga yang terjadi pada Islam dan kebudayaan Malaysia. Seandainya Islam dengan serta merta menghapuskan segala kebudayaan dan tradisi yang wujud sebelumnya, mungkin ia sama sekali tidak akan menemukan tempat untuk memasuki pulau-pulau di kawasan ini. Islam sebenarnya telah masuk di berbagai wilayah Malaysia berabad-abad sebelum pengislaman besar-besaran dimulai. Para pedagang asing telah lama menetap di bandar-bandar dan kerajaan-kerajaan Islam pertama yang terdapat di Sumatera bahagian Utara dan Pantai Barat Semenanjung sejak lebih kurang Abad ke-13, atau mungkin lebih awal daripada itu. Akan tetapi, menurut Harry J.Benda.[10] Baru pada Abad ke 15 dan 16 agama Islam menjadi kekuatan kebudayaan dan agama utama di kepulauan Nusantara. Perubahan yang agak mendadak ini mungkin disebabkan semakin meluasnya ajaran sufisme (mistik Islam) oleh para sufi yang berperanan sebagai pendorong gerak maju agama ini[8].

   Ajaran mistik Islam ini ternyata menemukan banyak titik kesamaan dengan ajaran Hindu dan banyak disebarkan oleh orang daripada India yang beragama Islam. Melalui pelbagai hubungan titik persamaan ini, Islam ternyata mempunyai banyak kesesuaian dengan budaya masyarakat tempatan. Oleh itu unsur tasawuf menjadi aspek yang lebih dominan dalam proses Islamisasi di wilayah ini.
   Sekitar tahun 1276 M di masa Sultan Muhammad Syah bertahta di Malaka, datang sebuah kapal dagang dari Jeddah yang dipimping kapten kapal yang bernama Sidi Abdul Aziz, yang juga seorang ulama Islam, Sidi Abdul Aziz lalu menganjurkan raja Malaka saat itu yang telah di Islamkan untuk menukar namanya menjadi Sultan Muhammad Syah[9]. [ Dalam sejarah negeri Kedah disebutkan bahwa Islam masuk ke Kedah pada tahun 1501 M, pada suatu hari datanglah seorang alim bangsa Arab di Kedah yang bernama Syekh Abdullah Yamani yang kemudian mengislamkan raja dan pembesar serta anak negeri Kedah. Raja Pramawangsa akhirnya dianjurkan oleh Syekh Abdullah menukar namanya setelah masuk Islam menjadi sultan Muzafar Syah. Syekh Abdullah mendapat kiriman Al- Qurán dari sahabatnya pendakwah di Aceh yaitu Sykh Nuruddin Makki[10].
Kedatangan Islam dan proses islamisasi berlangsung melalui jalur perdagangan atas peranan para pedagang muslim dan mubaliq dari Arab dan Gujarat, para dai’ setempat dan penguasa Islam. Sejak awal abad ke-7 semananjung Malaka dan nusantara merupakan jalur perdagangan utama antara Asia Barat dan Timur jauh serta kepulauaan rempah-rempah Maluku, semananjung tidak dapat dipisahkan dari gugusan pulau-pulau nusantara, mereka juga singgah di pelabuhan-pelabuhan semenanjung.
Bahwa proses islamisasi di Malaysia yang memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau pedagang dari jasirah Arab, yang pada tahun 1980-an Islam di Malysia mengalami perkembanga dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegitan dakwah dan kajian Islam oleh kaum intelektual dan setiap tahun menyelenggarakan kegiatan Internasional yaitu Musabaqh Tilawatil Al-Qurán yang selalu diikuti oleh Qari dan Qariah Indonesia.
Negara Malaysia yang menganut agama resmi Islam menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah diupayakan menciptakan ketentraman, kedamaiaan bagi masyarakat, walaupun pemegang jabatan adalah pemimpn-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh semua pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus menghargai dan menjunjung tinggi konstitusi negara kebangsaan Malysia.

    

2.3  Perkembangan Islam di Malaysia
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia, sedikitnya ada tiga teori. Pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab (Hadramaut). Kedua, Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Ketiga, Islam datang dari Benggali (kini Banglades)[11].  Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di Nusantara termasuk di Malaysia dapat kita merujuk pada peryataaan Ahmad M. Sewang bahwa, penerimaan Islam pada beberapa tempat di Nusantara memperlihatkan dua pola yang berbeda. Pertama, Islam diterima terlebih dahulu oleh masyarakat lapisan bawah, kemudian berkembang dan diterima oleh masyarakat lapisan atas atau elite penguasa kerajaan. Kedua, Islam diterima langsung oleh elite penguasa kerajaan, kemudian disosialisasi-kan dan berkembang ke masyarakat bawah. Pola pertama biasa disebut bottom up, dan pola kedua biasa disebut top down[12].  Pola ini menyebabkan Islam berkembang pesat sampai pada saat sekarang di malaysia.
Pola pertama melalui  jalur perdagangan dan ekonomi yang melibatkan orang dari berbagai etnik dan ras yang berbeda-beda bertemu dan berinteraksi, serta bertukar pikiran tentang masalah perdagangan, politik, sosial dan keagamaan. Di tengah komunitas yang majemuk ini tentu saja terdapat  tempat mereka berkumpul dan menghadiri kegiatan perdagangan termasuk dirancang strategi penyebaran agama Islam mengikuti jaringan-jaringan emporium yang telah mereka bina sejak lama. Seiring itu pola kedua mulai menyebar melalui pihak penguasa dimana istana sebagai pusat kekuasaan berperan di bidang politik dan penataan kehidupan sosial, dengan dukungan ulama yang terlibat langsung dalam birokrasi pemerintahan, hukum Islam dirumuskan dan diterapkan,  kitab sejarah ditulis sebagai landasan legitimasi bagi penguasa Muslim.
Sisa-sisa peninggalan sejarah yang juga membuktikan perkembangan Islam di Malaysia dapat dilihat sesudah abad ke sepuluh, pada abad ke-15 misalnya dan ketika itu Brunei masih bergabung dengan malaysia, Salah satu sumber dari cina menyebutkan ada enam masjid di Malaysia dan ditemukan batu nisan silsilah keturunan raja-raja Brunei. Sultan Brunei ketika itu adalah Abdul Djalil Jabar tahun 1660, isterinya adalah putri sultan Sukadana dari Sambas. Kemudian pada tahun 1852 ada masjid jami dibangun di daerah Kucing, pada tahun 1917 dibangun madrasah di Malaysia yang disebut Madrasah Al-Mursyidah[13].  Fakta-fakta sejarah ini mengindikasikan bahwa Islam di Malaysia terus mengalami perkembangan yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetauan dan pendidikan Islam semakin mengalami kemajuan.

Memasuki awal abad ke-20, bertepatan dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan adat Melayu lokal di Malaysia di bawah koordinasi sultan-sultan dan hal itu diatur melalui sebuah departemen, sebuah dewan ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap negara bagian dalam federasi Malaysia telah membentuk sebuah departemen urusan agama. Orang-orang muslim di Malaysia juga tunduk pada hukum Islam yang diterapkan sebagai hukum status pribadi, dan tunduk pada yurisdiksi pengadilan agama (mahkamah syariah) yang diketua hakim agama. Bersamaan dengan itu, juga ilmu pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan didirikannya perguruan tinggi Islam dan dibentuk fakultas dan jurusan agama[14].  Perguruan tinggi kebanggaan Malaysia adalah Universitas Malaya yang kini kita kenal Universistas Kebangsaan Malaysia
Memasuki masa pasca kemerdekaan, jelas sekali bahwa pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh pihak penguasa (top down). Sebab, penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama resmi negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang berdasarkan konsep Qur’aniy berlaku di Malaysia.

Di samping itu, ada juga undang-undang warisan Kerajaan Pahang diberlakukan di Malaysia yang di dalamnya terdapat sekitar 42 pasal di luar keseluruhan pasal yang berjumlah 68, hampir identik dengan hukum mazhab Syafii[15].  Pelaksanaan undang-undang yang berdasarkan Alquran, dan realisasi hukum Islam yang sejalan dengan paham Syafii di Malaysia sekaligus mengindikasikan bahwa Islam di negara tersebut sudah mengalami perkembangan yang signifikan.
Dengan adanya proses islamisasi di Malaysia yang memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau pedagang dari jazirah Arab yang pada tahun 1980-an Islam di Malaysia mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiaan dakwah dan kajian Islam oleh kaum itelektual dan menyelenggarakan kegiatan intenasional yaitu Musabaqah ilawatil Al-Qur’an yang selalu diikuti qari qariah Indonesia[16]..  Selain tersebut perkembangan Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkemabangan Islam di Malaysia, tidak banyak mengalami hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.
Namun demikian Malaysia yang menganut agama resmi Islam tetap menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah diupayakan menciptakan ketentraman, kedamaian bagi masyarakat walaupun pemegang jabatan adalah pemimpin-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh semua pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus menghargai dan menjunjung tingi konstitusi negara kebangsaan Malaysia.

2.4  SEJARAH PERADABAN ISLAM DI SINGAPURA
Singapura, adalah sebuah desa nelayan Melayu.Terbukti tempat ini menjadi luar biasa bermanfaat untuk memancing karena terletak di mulut sungai Singapore. Ini terjadi sebelum pendudukan Eropa tetapi sekarang Singapura dikenal dengan jelas sebagai negara kota pulau. Banyak suku asli dan cerita rakyat hidup di daerah perbatasan pulau dan sungai . Sejarah menyatakan bahwa British East India Company yang dipimpin oleh Sir Stamford Raffles telah mendirikan sebuah tempat perdagangan di pulau yang menjadikan Singapura sebagai pusat komersial paling makmur pada tahun 1989. Kekuatan militer Singapura, di bawah British East India Company juga menjadi unggul . Kekuatan militer sebuah negara identik dengan kekuatan negara. Hal ini membuat Singapura sebagai pusat dari modernitas itu sendiri yang ditentukan melalui keberhasilan komersial dan kekutan militer. Secara berkelanjutan, Singapura dahulu merupakan inti dari hegemoni Inggris di Asia Tenggara.
Pada tahun 1965 Singapura menjadi negara yang independen dan bergabung dalam Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada 9 Agustus 1965. Belakangan, Singapura di tahun 1965 secara resmi menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September. Sejak, kemerdekaannya Singapura telah berhasil lolos dari belenggu hegemoni dan standar hidup mereka telah meningkat secara drastis.
 Singapura juga berada di daftar teratas bagi wisatawan yang mencari surga di bumi. Investasi langsung asing meningkat dan peningkatan minat untuk memenuhi standar industri internasional telah merubah Singapura menjadi pusat daerah industri, pos perdagangan, pendidikan, urbanitas dan modernitas. Singapura hari ini membanggakan keunggulan fasilitasnya yang mengundang banyak orang datang dari berbagai negara dan dari semua jalan-jalan kehidupan. Perencanaan Industri dijabarkan ke dalam pelaksanaan oleh Albert Winsemius, ekonom Belanda dan Singapura meperoleh keuntungan dari perencanaan sosial dan ekonomi yang rapi. Berdasarkan peringkat GDP , Singapura adalah negara ke 5 termakmur di dunia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah dana ekonomi Singapura telah diperas beberapa miliar dari cadangan resmi dengan izin Presiden sebagai bagian dari paket ketahanan pada 5 Februari 2009 di bawah bimbingan Menteri Keuangan Singapura, Tharman Shanmugaratnam. Cadangan resmi Singapura sendiri mencapai US $ 170,33 miliar. Menurut sebuah survei ekonomi Singapura menduduki peringkat 10 sebagai kota paling mahal untuk hidup di dunia. Ini adalah akibat dari penduduk yang dinamis dan kosmopolitan di Singapura yang hidup dalam keselarasan dan kekayaan dengan orang Cina lokal yang membentuk etnis mayoritas. ]

2.5  Sejarah Negara Singapura
          Asal usul nama singapura semula bernama Temasik,Tumasik (Jawa), Tamasek (Cina), sebagai mana di jelaskan dalam kitab Tufat al-Nafis di mana saat itu sultan Singapura di pimpin oleh Sultan Husein Syah (1819). Ada versi lain, nama asal Singapura, ini muncul ketika pangeran dari Sumatra bernama Sang Nila Utama singgah di pulau ini tahun 1299 dan menemukan seekor binatang mirib singa, sehingga pulau ini di sebut Lion City (Kota Singa)[17].  Nila Utama dan rombongan menetap dan membangun wilayah baru tersebut seta menamai wilayah itu dengan nama “Singapura”. Ada versi lain bahwa nama Singapura itu  adalah dari kata singgah  dan pura berarti ( Kota), jadi Singapura Kota Singapura, pada akhir abad ke 14 simgapura menjadi bagian wilayah kekuasaan Malaka. Sebab Singapura ini di kuasai oleh Parameswara dan selanjutnya di serahkan ke Majapahit. Akibatnya Parameswara tersingkir ke Malaka dan mendirikan kerajaan Islam Malaka. Dan Singapura menjadi bagian kekuasaan sultan Malaka. Kerajaan Malaka ini banyak bergaul dan berhubungan dengan pedagang muslim, khususnya yang dating dari Bandar-bandar di Sumatra dan akhirnya Pameswara pun memeluk islam dan bergelar Sultan Iskandar Shah. para pedagang dari penjuru manapun suka singgah di sana[18].
Pada tahun 1819, SirThomas Stamford Raffles berhasil mendarat di sebuah pulau yang di sana terdapat orang-orang melayu islam dsn sekumpulan orang-orang laut yang berdiam di semenanjung tanah melayu. Sebagai wakil syariat India timur Inggris, Raffles mengadakan perjanjian dengan tokoh masyarakat setempat, Temanggung Daing Abdul Rahman, untuk sebuah pusat perdagangan di Singapura.
            Dalam kurun waktu sekejab, pulau ini di singgahi banyak kapal yang ingin berdagang  di pulau ini, bahkan banyak kapal-kapal dari bagsa lain yag berdatangn seperti pedagang dari tanah Arab, Gujarat, Parsi, Benggali, Pegu, Siam dan China untuk mengadu nasif si Negara ini. Dalam kurun waktu yang cukup lama dan melalui proses dari wakyu kewaktuu sehingga mencapai kegemilangan dan kejayaan[19]. 
            Negara Singapura adalah Negara kota, berdiri pada tanggal 9 Agustus 1965 atau keluar dari Negara federasi Malaysia. Negara ini menganut paham “Secular Moderen”  dimana pemerintah bersikap netral terhadap semua agama dam ras. Etnis melayu musliam berlatar belakang dari pesisir Malaiysia, Jawa, Bugis, Bawean. Selain ada juga dari muslim India, Cina, Pakistan dan Arab. Penduduk Mayoritas  Cana 77%, Melayu 15%, (Kurang lebih 376.000 jiwa) dari 4 juta lebih; India 6% dan lain-lain. Melayu muslim kebanyakan hidup dengan standar ekonomi lebih rendah  di bandingkan dengan non- Melayu, termasuk tertingal di bidang pendidikan sosial ekonomi dan politik. Tahun 1980 hanya terdapat 679 orang yang lulus sarjana.
            Singapura adalah sebuah Negara Republik dengan system pemerintahan parlementer. Dalam UUD Negara ini terdiri dari Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif. Presiden adalah sebagai kepala Negara, tetapi tidak memiliki kekuatan politik. Sedangkan perdana Menteri adalah pemimpin cabinet dan adminitrasi pemerintahan sehingga otomatis kekuatan politik di pegang penuh oleh perdana Mentri[20].

2.6  Masuknya Ajaran Islam Ke Singapura
          Pada awal abat pertengahan sampai abat ke 19, penduduj islam bertambah banyak, hal ini tidak terlepas dari peran seorang mubaligh sufi Hadramaut di Yaman dan dari bagian-bagian selatan India dan cina yang berdagang ke Singapura. Pada saat itu Singapura  terkenal  sebagai tempat yang maju yang di singgahi banyak kapal dari berbagai bangsa-bangsa lain yang menjadikannya tempat perdagangan. Kemudian pada
saat yang bersamaan, islam pun tumbuh dan berkembang yang di tandai dengan bergolaknya pelbagai kegiatan[21].
            Pusat kegiatan islam lebih kurang 80% di mesjid-mesjid yang ada di sana. 1 Juli 1968 di bentuklah MUIS (Majlis Ulama Islam Simgapura) yang mampunyai tanggung jawab besar atas aktivitas ke agamaan , kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, ekonomi, masyakat dan sejarah kebudayaan islam[22].
            Islam di Singapura disyarkan oleh para ulama dari berbagai bangsa belahan  Asia Tenggara dan benua kecil India yang berdagang ke sana. Seperti Syaikh Ahmad Haminuddun (Minamgkabau), Syaikh Tuanku Mudo (Aceh), syaikh Ahmad Hminudin, Syaikh Syed Usman bin Yahya bin Akil (mufti Betawi), Syaikh HabibAli Habsi (Kwitang, Jakarta), Syaikh Anwar Sribandung (Palembang), syaikh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang) dan lain-lain[23].
            Masuknya islam di Singapura boleh di katakana tidak ada hambatan, walaupun ada, itu magkin hany bagian kecilnya, baik dati segi politik dan birokrasi . muslim di Singapura mencapai lebih kurang 15% dari jumlah penduduk yaitu, lebihkurang 476.000 orang islam[24].
Oramg-oramg yang berdagang kesana mareka menetap dan bahkan menikahi wanita-wanita yang ada di sana, sehingga terjadilah sebuah keluarga yang berkembang makin waktu kewaktu terus berkembang. Ada juga dari para pedagang Arab yang membawa istri dan anak-anaknya tinggal bermukim di sana. Bagi yang belum membawa keluarga setelah dapat ongkos mereka baru membawa keluarganya . mereka terus menjadi orang Arab- Melayu dan “Jawi Peranakan “ yang keturunan India Melayu yang tersendiri. Orang Arab yang berdagang ke sana memamfaatkan keuntungngan mereka dengan berbuat amal kebaikan, membangun mesjid, membantu houspital, serta menganjurkan pertemuan pada tanggal penting islam.
            Sebagai keuntungan yang di peroleh orang Arab melalui bayaran pelaksanaan haji. Ketika bangsa Indonesia di jajah, banya dari masyarakat Indonesia yang pergi haji melalui Singapura. Persinggahan orang islam yang pergi haji ini seringkali agak lama. Banyak sebagian dari mereka bekerja baru pulang ke Indonesia dan ada juga yang menetap di sana. Kehadian orang Arab dan proses pelaksanaan jamah haji meningkatkan  keharuman nergi singapura sebagai sebagai pusat kegiatan islam.
Dalam bukunya, Origins Of Malay Nationalisme, seorang ahli sejarah William Roff mengatakan bahwa: 
               Para penuntut ilmu agama islam dari seluruh kepulauan
               Yang ingin melanjutkan pelajaran dalam bidang hikum dan
               Asas, telah pergi ke Mekah atau negri selat, maka ramailah
               Ramailah para pelajar muda dating ke singapura, berguru
               Dengan sarjana-sarjanislam yang terlatih dari Timur Tengah.
Banyak buku-buku di terbitkan dan karya-karya agama pada akhir abad ke 19, ini juga meningkatkan kedudukan islam sebagai pusat islam dan kesastraan. Masyarakat Jawi Peranakan mengusai pasaran penerbitan dan mereka adalah golongan terdidik[25].


2.7  Perkembangan Islam Di Singapura
Pada tahun 1940-1950 orang islam boleh kawin dan bercerai deengan mudah melalui beberapa kodi yang bergerak dari satu tepat ke tempat yang lain. Ketidak teraturan ini di pergunakan dengan salah guna. Ada kodi yang kurang teliti dalam segi taraf perkawinan dengan hasrat wali mereka yang sah. Perceraian juga diperbolehkan dengan senang[26].
            Dalam hal ini imam-imam atau guru-guru sangat berpengaruh terutama dalam praktek agama, realitas upacara-upacara sosial ke agamaan dengan berbagai macam Negara yang datang  ke Singapura membawa banyak agama dan keperrcayaan[27]..
Namun pemerintah dalam hal ini bersifat netral , untuk meyakinkan kaum muslimin bahwa pemerintah memegang prinsip kebebasan dalam beragama dan melindungi keyakinan mereka, maka MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura ) didirikan di bawah perundang-undangan dan ketentuan AMLA (Administration Of  Muslim Law Act OF 1966 ). MUIS bertanggung jawab dalam mengatur administrasi hokum islam di Singapura, termasuk mengumpulkan zakat mall, pengaturan perjanjian haji, setipikasi halal, aktifitas dakwah, mengorganisasi sekolah-sekolah agama, mengorganisa pembangunan mesjid dan manajerialnya, pemberian bantuan biayasiswapelajar muslim, bbertugas mengeluarkan patwa agama. Keta dan MUIS di angkat dan di berhentikan oleh Presiden, melalui usulan dari kelompok muslim[28].
            Dalam bidang pendidikan singapura menganut  sistem pendidikan islam moderen dari awal hingga sekarang merujuk pada system mesir dan barat sepeti madrasah, sekolah arab atau sekolah agama, tetapi tidak mengenal pondok pesantren. Ada 4 madrasah terbesar di singapura yaitu:
1. Madrasah Aljunied, didirikan pada tahun 1927 M, oleh pangeran Syarif         al-Syaid Umar bin Ali Aljuneid dari palembang.
1.      Madrasah Al-Ma’arif, didirikan pada tahun 1940-an gurunya dari  lulusan AL-Azhar Mesir.
2.      Madrasah Wak Tajung AL- Islamiyah , didirikan tahun 1955 M.
3.      Madrasah AL-Sagoff, didirikan pada tahun 1912 di atas tanah wakaf Syed Muhammad bin Syed  al- Sagoff[29].
Ada juga pengembangan dalam masyarakatnya,di antara badan-badan yang menyediakan berbagai pelayanan  MENDAKI (Majelis Perkembangan Masyaraka Islam Singapura ), muncul sebagai organisasi utama, dengan berbagai kegiatan yang menyeluruh , dan pendidikan kepada ekonomi. MENDAKI menerima dukungan dan  bantuan keuangan dari pemerintah. Badan ini di tumbuhkan pada tahun 1981 atas usaha ahli-ahli parlemen Melayu-islam untuk mengatasi kemerosotan orang Melayu, seperti yang di perliatkan pada tahun 1980. dalam tujuh tahun pertama, mendaki sangat perhatian terhadap soal pendidikan. Ia mengadakan kelas bimbingan setiap menggu dan nasehat kepada pelajar dan kkeluaga mereka. MENDAKI tidak perlu berjaya, kelembapannya kaadang-kadang mejadi kritikan.
            Pada tahun 1989, satu seminar diadakan di dewan persidangan singapura, untuk memutar haluan baru bagi MENDAKI. Perlu ada komitmen sepenuhnya dan usaha. Dengan komitmen sepenuhnya orang melayu yang kaya atau yang punya kekayaan untuk membantu saudaranya yang kurang mampu,komitmen dukungan masyarakat terhadap rancangan MENDAKI, komitmen pemerintah sebagai bukti anda mau bekerja sama mencapai aspirasi masyarakat anda.” Para peserta seminar dari berbagai masyarakat islam setuju dengan beliau. Mereka menyokong MENDAKI agar meluaskan kegiatan serta menyususn semula rancangan-rancangannya dengaan menawarkan lebih banyak program pedidikan. Di sampang mengajukan kegiatan sosial dan ekonomi. “ sebagian keberhasilan orang melayu-islam dalam pendidikan adalah di sebabkan oleh Mendaki. Program terkemuka adalah bimbingan pada akhir minggu. Kelas-kelas utamanya semula pada Februari 1980 degnan 60 orang pelajar kelas “A”, menghadiri kelas setiap hari Ahad di mesjid AL-Anshar di Chai Chee dan mesjid Al-muttaqin di Ang Mo Kio.
            MENDAKI mengendalikan lebih dari 10.000 orang pelajar di 14 pusat. Rata-rata berumaur sekitar sembilan hingga delapan belas tahun. Para pelajar manghabiskan petang sabtu atau pagi ahad mendalami pelajaran yang di peroleh dari sekolah. Ada juga program-program khusus, seperti kelas matematik lanjutan dan kelas bahasa inggrais yang intensif untuk pelajar yang sederhana kebolehannya. Dua lagi projek utama merupakan bagian dari strategi pengayaan untuk semua MENDAKI, yaitu untuk pelajar pandai dan untuk pelajar yang pencapaiannya di bawah standar.
            Kegiatan lain MENDAKI adalahn kelas-kelas computer, ceramah tentang orang tua yang baik, bengkel membaca, kemah-kemah cuti sekolah, anugrah dan beayasiswa. Dia juga memberi pinjaman tampa angsuran. Bagi pihak pemerintah, MENDAKI menguruskan subsidi iyuran pendidikan tinggi bagi orang melayu, satu proyek yang membolehkan orang melayu yang membolehkan pendidikan gratis di peringkat perguruan tinggi[30]
            Proyek utama MENDAKI dalam bidang sosial dan kebajikan adalah mendirikan pusat pelayanan keluaga dengan kerjasama persatuan pemudi islam singapura (PPIS). Dalam bidang ekonomi, MENDAKI mencatat perkembangan besar mmelalui amanah salam mendaki (ASM), sebuah tabung bagi masayarakat islam. MENDAKI juga telah memasuki bidang memberi latihan kepada pekerja islam dan kepada pekerja sama denga Lembaagi Penghasil Negara (NPB) Untuk tujuan ini. Para penyokong mendaki sadar bahwa banyak banyak keberhasilan yang telah di capai. Yang lain juga merasa banyak lagi yang bileh di lakukan. berawal perdebatan ini, lahir sebuah badan yang hampirsama tujuannya yaitu angkatan kariawan islam (AMP). Parapenggerak uatamanya iyalah sekumpualan kariawan islam yang muda bekas pemimpin pelajar yang aktif takkala di uni versitas dulu. Setelah memantapkan kerja dan keluarga masing-masing, mereka merasa masyarakat memerlukan komitmen mereka.
            Kerap di anggap pesaing MENDAKI, AMP dengan segera menyiapkan pelbagai rancangan dari pada bersipat pendidikan kepada kauseling untuk keluarga serta individu dan program-program latihan bagi para pekerja. Pada awal tahun 1994, AMP mendirikan pusat latihan untuk meningkatkan kemahiran pekerja melayu islam. Dan kemajuan kemahiran pemerintah telah menyumbang lebih $2 juta dalam usia ini. Dalam masa tiga tahun akan datang kira-kira 6,600 orang pekerja islam akan menjalani latihan. AMP juga giat dalam usaha niaga, ia mendirikan sarikat pemegangan untuk kegiatan perdagangan dan pembangunan di rantau ini. Sebuah lagi badan melayu sosial islam ialah taman bacaan pemuda pemudi melayu singapura,didirikan tahun 1959 untuk memupuk minat terhadap kesastraan dengan meminjamkan jurnal dan buku kepadaahli-ahlinya. Beberapa tahun kemudian taman bacaan bertukar peranan untuk memenuhi kepeluan masyarakat. Ia mulai mengendalikan bengkel untuk ibu bapak dan pelajar seta rancangan-rancangan pendidikan termasuk aspek-aspek kemahiran,keibubapaan, pengurusan waktu dan kelas-kelas bahasa.
            Sebuah lgi badan berusia tiga abad ialah Lembaga Biayasiswa Kenangan Maulud (LBKM). Pada tahun 1965, beberapa minggu selepas singpura merdeka pada tanggal 9 Agustus, perwakilan 77 pertumbuhan Melayu-Islam menghadiri perhimpunan di Dewan Peringatan Victoria untuk melancarkan LBKM. Dengan LBKM mulai usaha mendirikan lembaga bagi pembantu para pelajar islam yang berpontensi untuk melannjutkan pelajaran tampa terhambat oleh biaya.
            Lebihkurang setahun kemudian , lembaga itu mempunyai uang yang cukup untuk menawarkan biaya siswa kepada 18 orang pelajar. Lembaga ini juga mengeluarka bantuan penyelidikan dan dua kali setahun mengadakan cerama-ceramah peringatan oleh sarjans-sarjana islam terkenal. Badan islam yang lebih mudah ialah Pertapis (Persatuan Taman Pengajian Islam Singapura ) yang memberikan perhatian kepada kebajikan masyarakat dan pendidikan. Pertapis juga mengendalikan rumah-rumah orang tua, rumah kanak-kanak dan pusat bagi wanita dan kanak-kanak. Di samping kursus pendidikan. Badan ini juga memepunyai beberapa cabang di Singapura.
            Bagi kebanyakan orang islam, lorong 12 sama artinya dengan Jamiyah.yang beribu pejabat di situ. Jamiyah (Persatuan Seluruh Islam Singapura) mempunyai sejarah kegiatan dakwah dan sosial yang lama. Pada awalnya, Jamiyah hany mengasuh kelas-kalas agama, bukan hanya untuk anggota masyarakat tetapi juga angota pasien di houspital dan di penjara. Badan ini juga membantu mengislamkan orang bukan islam sambil mengadakan ceramah oleh para sarjana-sarjana islam setepat atau antar bangsa.
            Tidak jauh dari Jamiyah, di Haigsville Drive, ialah persatuan Pemuda Islam Singapura (PPIS). PPIS yang juga muncul dan berkembang dari kesadaran sekumpulan kecil umat islam didirikan oleh beberapa orang wanita yang belatar belakang dan dari kumpulan etnik yang berbeda.Terbentuk pada tahun 1952, PPIS mendapat perhatian ahli-ahlinya, memberi pandangan kepada jawatan yang bersidang tetang akta pelayanan hukum islam (AMLA) pada tahun 1966. PPIS mengesakan jawatan itu supaya menaikan umur minimum perkawinan islam dari yang di canangkan 15 tahun sampai 18 tahun, selaras dengan piagam wanita Singapura. Jawatan tersebut musyawarah baru dengan menetapkannya 16 tahun.
            Satu lagi pertumbuhan ialah Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1957 oleh sekumpulan pelajar yang memanggil diri mereka Ahlul Sunnah Wal-jamaah. Bermula dengan kelas-kelas agama, kegiatan badan ini telah berkembang ke bidang-bidang lain termasuk taman kanak-kanak dan madrasah. Turut memberi sumbangan adalah Darul Arqam (Persatuan Muallaf Singapura), mengambil nama sempena dengan nama Arqam, sahabat nabi saw,. Yang memberi perlindunga ke pada pemeluk baru agama islam. Belakangan ini, Darul Arqan gigih berusaha untuk mengajak orang islam dan juga bukan islam berdakwah. Ia ingin islam di lihat sebagai agama bukan saja orang melayu, tetapi untuk semua bangsa.
            Darul Arqan telah membawa islam ke dunia antar bangsa melalui pertukaran antar kebudayaan denagn orang islam di seluruh dunia. Tokoh-tokoh islam terkemuka kerap di undang untuk menyampaikan ceramah-ceramah umum dan berbincang dengan ahli-ahlinya. Ia juga berhubungan rapat dengan banyak badan islam antar bangsa, termasuk perhimpunan  Belia Islam Sedunia.
             Sebuah lagi pertumbuhan agama ialah Persatuan Tabung Amanah Muslimin (MTFA) yang menguruskan rumah anak-anak yatim Darul Ihsan Lilbanin untuk budak laki-laki, dan Darul Ihsan Libanat untuk budak perempuan. Anak-anak yatim yang tidak tinggal di rumah-rumah tersebut juga boleh memohon bantuan keuangan atau pendidikan dari MTFA, pada tahun 1993, MTFA memberi $75,000 dalam betuk bantuann pendidikan. Dengan di capainya hal tersebut maka menjadikan masyarakat Singapura mendapat tempat tinggal yang lebih baik[31]














  BAB III
PENUTUP

       3.1  Kesimpulan
                1.      Masuknya Islam ke Asia Tenggara
Para ahli berbeda pendapat mengenai dari mana asal penyebaran Islam di Asia Tenggara. Maka ada 3 teori mengenai dari mana Islam itu dibawa, yaitu:
·      Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab.
·      Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
·      Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Demikian pula dengan waktu masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, para ahli sejarah pun berbeda pendapat. Ada yang mengatakan waktunya itu adalah abad ke-1 H/ke-7 M da nada pula yang menyebut pada abad ke-13 M. Namun dalam hal ini kami ambil kesimpulan bahwa agama Islam sudah masuk ke kawasan Asia Tenggara pada abad ke-1 H/7 M. Kemudian pada abad-13 agama Islam berkembang pesat.
2.      Cara-cara datang dan  berkembangnya  Islam di Asia Tenggara
Menurut  Uka Tjandrasasmita, saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1)         Saluran Perdagangan
2)         Saluran Perkawinan
3)         Saluran Tasawuf
4)         Saluran Pendidikan
5)         Saluran Kesenian
6)         Saluran Politik
3.      Tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara
Adapun tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara ada 3 tahapan:
1.      Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
2.      Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)
3.      Pelembagaan Islam
4.      Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara




[1] Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia, disadur tanggal, 9 April 2014
[2] Jonh Esposito, The Oxfort Encyclopedia of The Modern Islamic Word Volume III,(New York: Oxford Unversity Press, 1995), h. 35
[3] Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam Jilid III, (Cet. II; Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994), h. 137.
[4] Kota Kuala Lumpur dalam http:www.ai-shia.com/html/id/service/Info-Negara-Muslim/Malaysia.
[5] Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan Perkembangannya Hingga Abad Ke-19, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1990), h.  24-30.
[6] Kenneth Perry Landon, Southeast Asia: Cross-roads of Religion, (Chicago: University of Chicago Press), 1949
[7] Taufik Abdullah, dkk., Sejarah Ummat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia, 1991), h. 38

[8] Pengaruh sufi dalam penyebaran Islam di Nusantara, lihat dalam Mahayudin Haji Yahaya, Islam di Alam Melayu, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1998), h. 7-13
[9] Muhammad Syamsu AS, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya,(Cet. II; Jakart: PT. Lentera Basritama, 1999), h. 118
[10] Ibid
[11] Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII (Bandung: Mizan, 1994), h. 15-21
[12] Ahmad M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa (Cet. II; Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005), h.86
[13] Lihat,Travel Malaysia dalam http://urniasih.blogspot.com/205/06/travel-Malaysia Kucing, html. disadur tanggal 12 Januari 2010
[14] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Dunia Islam (Cet. I; Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 268-269
[15] Ibid. h. 266-267
[16] Ibid, h.139
[17] Abd. Ghopur, Handout Mata Kuliah Study Islam Asia Tenggara
[18] Asmal May dan Aripudin,  Handoud Mata Kuliah Sejarah Islam Asia Tenggara
[19] Suhaimi, Cahaya Islam Di Ufuk Asia Tenggara, Pekanbaaru, Suska Perss UIN Suska Riau, 2008,          hlm 172
[20] Abd. Ghofur, op. cit
[21] Suhaimi, op. cit, hlm 173
[22] Htt// Perkembangan Islam Di Singapura. com
[23] Abd. Ghopur, op. cit,
[24] Htt// Perkembangan Islam Di Singapura. com
[25] Suhaimi, op. cit, hlm 173-176
[26] Ibit, hlm 214
[27] Asmal May dan M. Arifuddin, op. cit, hlm 117
[28] Abd. Ghopur, op. cit, hlm 34
[29] ibit

[30] Suhaimi, op. cit, hlm 222
[31] Ibit, hlm224-228

Tidak ada komentar :

Posting Komentar